Silakan baca di bawah ini untuk laporan dalam bahasa Indonesia.

Tuesday, July 14, 2020. The Indonesian Toddler Sehat Foundation (FMCH Indonesia) has been distributing clean and environmentally friendly sanitary packages and sanitary pads to 50 young women and women of childbearing age at SD Yaswari Kokoi, subdistrict of Amanatun Selatan, NTT. This activity is also accompanied by the counseling of reproductive health for women by Adelsi Missa midwife, the trainer Days For Girl YBS.

“I’m so glad I could learn to calculate the fertile period. It turns out that it is important that we know, I can be prepared if the Menstruasiku cycle will come. ” Said Wastiana Missa.

“Just know that there are sanitary pads that can be washed and used again. During this time, I wear disposable pads. The price is Rp 5000 per piece. There is also a cheaper around Rp 2000-Rp 3000, but I do not fit due to frequent irritation and itching, especially if the blood comes out a lot, so uncomfortable. Buy the bandage too much, usually I buy sanitary pads in the market, which is open five days once. If in Warung, the price is expensive. So I was pleased to be given this washable dressing. Thank you. ” Says Jela Tamonob.

The reproductive health counseling is divided into two sessions, each session attended by 25 young women and women of childbearing age, taking into account the previous health protocols.

Selasa, 14 Juli 2020. Yayasan Balita Sehat Indonesia (FMCH Indonesia) telah membagikan paket kebersihan dan pembalut ramah lingkungan kepada 50 remaja putri dan perempuan usia subur di SD Yaswari Kokoi, Kecamatan Amanatun Selatan, NTT. Kegiatan ini juga dibarengi dengan penyuluhan kesehatan reproduksi untuk perempuan oleh Bidan Adelsi Missa, trainer Days For Girl YBS.

“Aku senang sekali bisa belajar menghitung masa subur. Ternyata hal itu penting sekali untuk kita ketahui, aku jadi bisa mempersiapkan diri kalau siklus menstruasiku akan datang.” Kata Wastiana Missa.

“Baru tahu kalau ada pembalut yang bisa dicuci dan digunakan lagi. Selama ini, saya memakai pembalut sekali pakai. Harganya Rp 5000 per buah. Ada juga yang lebih murah sekitar Rp 2000-Rp 3000, tetapi saya tidak cocok karena sering iritasi dan gatal, apalagi kalau darah keluar banyak, jadi tidak nyaman. Beli pembalutnya pun jauh, biasanya saya membeli pembalut di pasar, yang buka lima hari sekali. Kalaupun di warung, harganya mahal. Jadi saya senang diberi pembalut yang bisa dicuci ini. Terima kasih.” Ungkap Jela Tamonob.

Penyuluhan kesehatan reproduksi dibagi menjadi dua sesi, masing – masing sesi dihadiri oleh 25 remaja putri dan perempuan usia subur, dengan memperhatikan protokol kesehatan sebelumnya